Langsung ke konten utama
TOKOH TOKOH MASA ABBASIYAH
Abu ja’far Al Mansur
merupakan Khalifah kedua Bani Abbasiyah. Ia dilahirkan di al-Humaymah, kampung halaman keluarga Abbasiyah setelah migrasi dari Hejaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah, Muhammad, cicit dari Abbas; ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, adalah wanita dari suku Barbar. Ia dibaiat sebagai khalifah karena penobatannya sebagai putera mahkota oleh kakaknya, As-Saffah pada tahun 754, dan berkuasa sampai 775. dian menjadi Baghdad.
Diantara usaha-usaha untuk menciptakan kemajuan Dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
a. Menyalin buku-buku ilmu pengetahuan
b. Menyusun buku-buku yang beraitan dengan agama Islam.
c. Mendatangkan kaum cendekiawan dari berbagai negara
2. Pengaturan dan Penertiban Pemerintahan
a. Menyusun dan menertiban administrasi pemerintahan.
b. Menjalin kerjasama antarsektor aparat negara
c. Memberikan tugas dan tanggung jawab kepada semua aparat




Harun Al Rasyid

BIOGRAFI
•       Harun Ar-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 763 (150 H)
•       Nama lengkapnya yaitu Harun bin Muhammad Al-Mahdi bin Abdillah Al-Mansur. Ia adalah cucu pendiri kota Baghdad, Al-Mansur.
•       Harun Ar-Rasyid adalah kalifah kelima dari kekalifahan Abbasiyah dan memerintah 14 September 786 – 24 Maret 809 (15 Rabi’ul Awwal 170AH – 3 Jumada Ats-Tsani 193AH)
•       .Ayahnya bernama Muhammad Al-Mahdi
•        Ibunya bernama Jurasyiyah
•       Harun Ar-Rasyid i banyak dihormati raja-raja Eropa. Mereka saling berkirim surat. Di antaranya adalah Raja Charle Magne dan Ratu Irene. Bagi orang-orang Eropa, nama Harun Ar-Rasyid beserta Shalahuddin Al-Ayyubi dijajarkan dalam daftar raja-raja terkenal yang pernah ada di dunia ini.
•       pada masa ke pemimpinannya. Perhatiannya tertuju pada kesejahteraan rakyat serta kesuksesannya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, ekonomi, perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, serta peradaban Islam, membuat Dinasti Abbasiyah menjadi salah satu negara adikuasa dunia di abad ke-8 M.
•       Harun Ar-Rasyid adalah Amir para Khalifah Abbasiyah. Dia adalah raja agung pada zamannya. Konon, kehebatannya hanya dapat dibandingkan dengan Karel Agung (742 M – 814 M) di Eropa. Pada masa kekuasaannya, Baghdad ibu kota Abbasiyah – menjelma menjadi metropolitan dunia. Jasanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban hingga abad ke-21 masih dirasakan dan dinikmati masyarakat dunia
•       Masyarakat Baghdad merasakan dan menikmati suasana aman dan damai di masa pemerintahannya.
•       Dalam menjalankan roda pemerintahan, Harun Ar-Rasyid tak mengenal kompromi dengan korupsi yang merugikan rakyat. Sekalipun yang berlaku korup itu adalah orang yang dekat dan banyak berpengaruh dalam hidupnya. Tanpa ragu-ragu Harun Ar-Rasyid memecat dan memenjarakan Yahya bin Khalid yang diangkatnya sebagai perdana menteri (wazir).
•       Berbagai pemberontakan pun tercatat sempat terjadi di era kepemimpinannya. Pemberontakan yang sempat terjadi di masa kekuasaannya antara lain; pemberontakan Khawarij yang dipimpin Walid bin Tahrif (794 M); pemberontakan Musa Al-Kazim (799 M); serta pemberontakan Yahya bin Abdullah bin Abi Taglib (792 M).
•        Salah satu puncak pencapaian yang membuat namanya melegenda adalah perhatiannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Di masa kepemimpinannya terjadi penerjemahan karya-karya dari berbagai bahasa
•       Harun ar rasyid tutup usia pada 24 Maret 809 M pada usia yang terbilang muda 46 tahun. Meski begitu pamor dan popularitasnya masih tetap melegenda hingga kini. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu tokoh dalam kitab 1001 malam yang amat populer.ler.











Al-Ma’mun Abdullah bin Ar-Rasyid bin Al-Mahdi.
•       Ayah           : Khalifah Harun al-Rasyid
•       Ibu              : Marajil
•       Lahir           : 15 Rabi'ul Awal 170 H /14 Sepetember 786 M
•       Meninggal : 18 Rajab 218 H /9 Agustus 833.

Kebijakan Al-Ma’mun
•       Mengatasi Gerakan Pemberontakan
•       Penertiban Administrasi negara
Terjadi sedikit sekali penyimpangan yang dilakukan oleh para pejabat dan petinggi negara, karena didukung oleh kepandaiannya dalam menjalankan tata tertib administrasi.
•       Penataan Ulang sistem Pemerintahan
1.        Menetapkan adanya jabatan kepala rumah tangga istana.
2.        Jabatan pemerintahan harus dipegang oleh orang yang mempunyai keahlian sesuai bidangnya.
•       Pembentukan Badan Intelejen
1.        Di dalam negeri untuk menanggulangi kemungkinan gangguan dari para pejabat atau masyarakat yang tidak puas dengan kebijakannya atau permasalahan di masyarakat.
2.        Di luar negeri untuk mengantisipasi terjadinya pemberontakan.
•       Pembentukan Badan Negara
1.        Untuk memeperlancar tugas khalifah.
2.        Beranggotakan wakil2 dari masyarakat tanpa membedakan kelas maupun agama.
3.        Tugasnya menjadi pelayan masyarakat.
•       Tolerensi Agama
1.        Sangat menghormati perbedaan agama.
2.        Masyarakat non muslim  yang berada di bawah wilayah kekuasaannya tetap mendapatkan perlindungan keamanan dan haknya sebagai warga negara.
•       Pembentukan Baitul Hikmah
Kemajuan yang paling besar yang dalam bidang bidang pendidikan yaitunya didirikannya perpustakaan yang dibangun disisi gedung observatorium di Baghdad yang dikenal dengan nama Baitul Hikmah.



AL MUKTASIM

BIOGRAFI
·         Nama lengkapnya adalah Abu Ishak Muhammad Al-Mu’tashim bin Harun Ar-Rasyid
·         Lahir pada tahun 187 H dari ibu Maridah, ia dikenal dengan julukan Al-Mu’tashim Billah (yang berlindung kepada Allah).
·         Mu’tasim wafat dalam usia 38 tahun, pada tahun 842 H  dan akhirnya digantikan oleh putranya Al-Watsiq.
·          Masa pemerintahannya menurut kalender Hijriyah berusia 8 tahun 8 bulan 8 hari.
·         Ketika wafat, ia meninggalkan 8 putra dan 8 putri.
MASA PEMERINTAHAN
·         Al-Mu’tashim menjadi khalifah usia 39 tahun.
·         Dibaiat di wilayah kekuasaan Byzantium
·         Al-Mu’tashim dikenal memiliki keberanian, kekuatan, ambisi besar, dan suka tantangan.
·         Kekuatan fisik Al-Mu’tasim sangat kuat, Ia sanggup membengkokkan besi berkali-kali
·         Khalifah al-Mu’tashim sangat lemah dalam hal baca-tulis.
·         Menghadapi perlawanan dari ALAWIYAH yang dipimpin oleh Muhammad bin Qasim bin Umar bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.
·         Mengubah hukuman mati dengan hukuman penjara.
·         Membangun sebuah kota dengan nama Sarra Man Ra'a (menggembirakan orang yang melihatnya), lalu dikenal dengan nama Samarra.
·         Memenangkan pertempuran Dasymon (perang dasymon melawan Byzantium)
KEBIJAKAN MONETER
·         sumber pendapatan tetap negara yang masuk ke Baitul Mal, yaitu harta fai', ghanîmah, anfâl, kharâj,  jizyah, berbagai sumber harta kepemilikan umum, harta milik negara, 'usyûr, khumus, rikâz, barang tambang dan zakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Indahnya kaligrafi Kita tahu bahwa umat islam mempunyai karya seni tingkat tinggi,yaitu kaligrafi.Kaligrafi selain digunakan untuk hiasan dinding juga digunakan untuk ajang perlombaan.para penulis menggoreskan Kalam ilahi yang insyaAllah akan mendapatkan pahala dengan menuliskan ayat Allah yang berartistik tinggi.Nama-nama jenis tulisan kaligrafi atau khot yang terkenal Antara lain khot Naskhi, khot Tsulutsi, khot Diwani, khot Diwani Jali, Khot Riq'ah, khot Farisi, dan khot kufi.Berikut merupakan contoh kaligrafi yang mungkin bisa menjadi referensi: 1. . Di situ tulisan tahlilnya menggunakan khot naskhi,kemudian tulisan muhammad menggunakan khot Tsulutsi dan yang terakhir menggunakan khot Rik'ah.
HAL HAL PERUSAK TAUHID 1. KUFUR Kufur adalah perbuatan mengingkari ajaran Allah dan rasul-Nya, termasuk mengingkari atau tidak mensyukuri nikmat yang telah dberikan Allah. Orang yang melakukan perbuatan kufur disebut kafirin atau kuffar. Hal tersebut diterangkan dalam Q.S. Ibrahim ayat 7 yang artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(Q.S. Ibrahim:7) Dalam Al-Qur’an diterangkan bahwa umat manusia diberi kebebasan untuk mempercayai atau untuk mengingkarinya. Diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 29 yang artinya : “Dan katakanlah: “kebenaran (agama yang benar ) itu datang dari Tuhanmu, maka barang siapa yang mau beriman, hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir...”. Berkaitan dengan ayat di atas, dalam mendakwahkan agama islam kepada orang lain, Allah melarang adanya paksaan